DOSEN PRODI FARMASI UII RAIH BEST PAPER DALAM FAPA CONGRESS 2016 DI BANGKOK, THAILAND

Salah satu dosen Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII), Yandi Syukri, M.Si., Apt. berhasil meraih FAPA-CP Nagai Best Paper Award 2016 dalam ajang 26th FAPA (Federation of Asian Pharmaceutical Association) Congress 2016 yang digelar pada 9-13 Safar 1438 H/9-13 November 2016 M.

Event internasional yang mengusung tema “Integrating Asian Pharmacy Wisdom for Better Global Health” tersebut dilangsungkan di Bangkok International Trade and Exhibition Centre 88th Bangna – Trad Road, Bangna, Bangkok 10260, Thailand tersebut diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Asia dan negara lain anggota FAPA. Ada sekitar 305 hasil penelitian yang masuk ke panitia. Dari jumlah tersebut 53 diantaranya oral presentation dan sisanya poster presentation.

Pada kesempatan tersebut Yandi Syukri, M.Si., Apt. memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Optimization and Characterization of Andrographolde-Loaded Self Nanoemusiifying Drug Delivery System”. Penelitian yang mendapat penghargaan tersebut merupakan bagian dari disertasinya yang berkaitan dengan pengembangan obat alam Indonesia menjadi sediaan nano herbal. Dalam papernya ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber bahan baku obat namun lebih dari 90 % bahan bakunya masih impor. Terkait hal tersebut Yandi Syukri mencoba mengambil senyawa aktif dari tanaman sambiloto yaitu andrograflid dan berikut dikembangkan menjadi sediaan nanopartikel dalam bentuk nanoemulsi yang berkhasiat sebagai obat diabetes melitus. Sediaan dalam bentuk nano ini sangat baik diserap dan masuk ke dalam tubuh sehingga efek farmakologinya sangat baik dibandingkan sediaan dalam bentuk tablet dan sirup.

Kandidat Doktor yang aktif mengembangkan penelitian bidang nanopartikel tersebut, bersama kelompok keilmuan teknologi farmasi telah mendirikan UII Nanopharmacy Research Center yang sampai saat ini telah banyak menghasilkan karya bersama dosen farmasi dan mahasiswa. Karya-karya yang dihasilkan, selain dipublikasikan dalam jurnal juga telah dipersentasikan di dalam negeri dan diluar negeri seperti Malaysia, Thailand dan Korea yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa. “Cita-cita dari UII Nanopharmacy Researh Center adalah sebagai pusat riset nanopharmacy yang unggul dalam penelitian bidang nanofarmasetika,” ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa FAPA (Federation of Asian Pharmaceutical Association) merupakan federasi asosiasi apoteker (pharmacist) yang meliputi wilayah Asia, Australia dan negara-negara di kepulauan Pasifik dengan misi mendukung kerjasama negara-negara anggotanya untuk memajukan praktek dan pengembangan ilmu kefarmasian serta kebijakan kesehatan sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Kongres FAPA dilakukan setiap 2 tahun dan tahun 2016 dilaksanakan di Bangkok, Thailand. Selain pertemuan dengan asosiasi di masing-masing negara anggota juga dilakukan pertemuan ilmiah berupa symposium, workshop dan pemaparan hasil-hasil penelitian. Jumlah peserta lebih dari 1000 orang dari berbagai negara anggota FAPA.

Source: http://www.uii.ac.id/content/view/4422/257/